YANBU'A

Sejarah timbulnya YANBU'A

 
Timbulnya YANBU’A adalah dari usulan dan dorongan Alumni Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an, supaya mereka selalu ada hubungan dengan pondok disamping usulan dari masyarakat luas juga dari lembaga pendidikan ma’arif serta muslimat terutama dari cabang Kudus dan Jepara.
Mestinya dari pihak pondok sudah menolak, karena menganggap cukup metode yang sudah ada, tapi karena desakan yang terus menerus dan memang dipandang perlu, terutama untuk menjalain keakraban antara alumni dengan pondok serta untuk menjaga dan memelihara keseragaman bacaan, maka denga tawakkal dan memohon pertolongan kepada Allah tersusun kitan YANBU’A yang meliputi Thoriqoh Baca-tulis dan Menghafal Al Qur’an.

Tujuan

1. Ikut andil dalam mencerdaskan anak bangsa supaya bias membaca Al Qur’an dengan lancer dan benar.
2. Nasyrul Ilmi ( menyebarluaskan Ilmu ) khususnya ilmu Al Qur’an.
3. Memasyarakatkan Al Qur’an dengan Rosm Utsmany.
4. Untuk membetulkan yang salah dan menyempyrnakan yang kurang.
5. Mengajak selalu mendarus Al Qur’an dan musyafahah Al Qur’an sampai khatam.
 
Dan perlu diingat bahwa YANBU’A adalah sebagai salah satu sarana untuk mencapai tujuan, bukan sebagai tujuan.
Tulisan
Ø Tulisan disesuaikan dengan Rosm Utsmany.
Ø Contoh – contoh huruf yang sudah gandeng semuanya dari Al Qur’an

Siapa yang bisa menggunakannya ?


Semua ummat yang ingin bias membaca Al Qur’an dengan lancer dan benar

Pergantian kitab
Pergantian dari kitab yang lain ke kitab YANBU’A tentu ada kendala dan kesukaran sebab materi yang dikandung setiap Juz\Jilid tidak sama dengan kitab yang lain.
Untuk yang semula Qiro’ati/Iqro’ (dll) pindah ke YANBU’A supaya memperhatikan petunjuk dibawah ini, karena urutan pelajarannya berbeda dan adanya pengurangan serta penambahan materi :

Siapa yang bisa mengajar YANBU’A ?

a. YANBU’A bisa diajarkan oleh : Orang yang sudah bisa membaca Al Qur’an dengan lancer dan benar.
b. Al Qur’an bisa diajarkan oleh : Orang yang sudah Musyafahah Al Qur’an kepada Ahlil Qur’an.

Cara belajar Al Qur’an

Yang biasa disebut Musyafahah ialah ada tiga macam :
1. Guru membaca dulu kemudian murid menirukan.
2. Murid membaca,guru mendengarkan bila ada yang salah dibetulkan.
3. Guru membaca murid mendengarkan.

Tapi untuk imam qurro’ tak ada seorangpun yang belajarnya hanya mendengarkan, tercegahnya ini adalah jelas karenayang dimaksud belajar adalahsupaya bisa mengucapkan dengan betul, sedangkan setiap orang yang mendengarkan bacaan gurunya belum tentu bisa mengucapkan sebagaimana bacaan tersebut ( Al Itqon, hal. 10 )
 

Yang perlu diperhatikan

Kesuksesan memerlukan perjuangan dan kesabaran dalam melaksanakan sesuatu untuk menunjang kepada tujuan. Maka dari itu supaya dalam mengajar Al Qur’an bisa sukses perllu melaksanakan ketentuan – ketentuan yang diantaranya adalah :

1. Pengurus

Pengurus adalah penguasa,pengusaha juga pengatur lembaga pendidikan. Maka mereka berkewajiban mengadakan prasarana dan sarana pendidikan yang diperlukan, diantaranya yaitu :
a. Mengadakan ruang kantor
b. Mengadakan ruang kelas yang memadai. Untuk TKQ/TPQ sebaiknya dengan ukuran luas 2,5 m x 3,5 m.
c. Mengadakan peralatan yang dibutuhkan seperti dampar,kursi,papan tulis dls.
d. Mengadakan kebutuhan administrasi kantor dan kelas.
e. Mengusahakan kesejahtraan para guru dan pembantu sesuai dengan
    kelayaan.

2. Kepala TKQ/TPQ

Sebagai kepala harus :
a. Dalam melaksanakan tugas hendaknya ikhlas karena Allah SWT dan dengan niat yang baik.
b. Memeriksa kegiatan belajar mengajar dari satu kelas ke kelas yang lain.sering mengadakan rapat untuk mengevaluasi hasil yang dicapai.
c. Mengadakan pembinaan guru untuk meningkatkan kwalitas.
d. Menjalin kerjasama yang baik dengan wali murid demi tercapainya tujuan bersama.
e. Menegur guru yang kurang mentaati aturan dan ketentuan.
f. Mengete anak untuk naik Juz yang lebih atau menunjuk seorang yang ahli

3. Wali murid

sebagai wali murid harus :
a. Mentaati aturan dan ketentuan yang ditetapkan oleh kepala atau
     pengurus TKQ/TPQ.
b. Member motivasi kepada anak supaya semangat dalam belajar.
c. Memperhatikan dan mencukupi kebutuhan anak dalam belajar.
d. Membimbing/mengajari anak ketika di rumah.
e. Jangan memanjakan anak secara berlebihan.
f. Mengawasi anak jangan sampaiberteman yang jelek/malas.

4. Guru

Guru adalah peranan utama dalam keberhasilan belajar anak, maka guru :
a. Hendaknya ikhlas karena Allah SWT dan niat yang baik.
b. Menguasai materi pelajaran.
c. Menguasai metodologi mengajar.
d. Menciptakan situasi kelas dalam keadaan tenang dan anak merasa senang, tidak takut.
e. Member motivasi, sanjungan kepada anak bila bisa berhasil dengan baik.
f. Jangan mencela, menghina anak yang kurang mampu atau belum berhasil
g. Mempunyai kesabaran, lemah lembut, akrab dengan anak agar  dicintai anak.
h. Ada rasa cinta terhadap anak secara sama, tidak pilih kasih.

5. Siswa/santri

Sebagai siswa/santri harus :

a. Mempunyai kemampuan untuk belajar.
b. Mempunyai minat belajar.
c. Rajin dan tekun belajar.
d. Jangan berteman dengan teman yang malas.
e. Pilihlah teman yang rajin, semangat belajar dan berkelakuan yang baik.

0 komentar:

Posting Komentar